SINERGI GURU DAN ORANG TUA DALAM PENANGANAN KASUS ANAK HIPERAKTIF DENGAN TEORI BEHAVIORISTIK: STUDI KASUS DI SD NEGERI CIPONDOH 1 KOTA TANGERANG
Kata Kunci:
Sinergi Guru dan Orang Tua; ADHD; BehavoristikAbstrak
Guru dan Orang tua memiliki peran yang kuat dalam perkembangan serta pertumbuhan anak. Perkembangan belajar anak dapat dilihat di sekolah, sedangkan perkembangan perilaku anak tidak hanya dapat dilihat di sekolahnya, namun juga keseluruhan perilakunya dirumah. Proses belajar peserta didik tidak selalu mudah, banyak ditemukan kesulitan-kesulitan belajar yang dihadapi, salah satunya perilaku Anak Hipraktif (ADHD). Ditemukan kasus anak Hiperaktif di SD Negeri Cipondoh 1 yang tergolong cukup berat karena telah mengganggu proses belajar dan lingkungan belajarnya, langkah awal yang dapat dilakukan bagi pihak sekolah dan orang tua adalah bimbingan dan konseling, kemudian dari komunikasi antara guru dengan anak dan guru dengan orang tua dapat ditentukan untuk upaya penanganan berikutnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penanganan kasus A dan teori konseling yang diterapkan untuk dapat menjadi pelajaran dan ilmu bagi yang mengalami kasus serupa, juga untuk mengungkap keberhasilan kerjasama orang tua, guru, juga terapis dalam penanganan kasus anak hiperaktif dengan teori behavoristik. Penelitian ini menggunakan pendekatan case study atau studi kasus di sekolah. Penelitian ini menyimpulkan dalam kasus A, orang tua A memilih jalan untuk ke terapis professional kemudian diterapkan Pendekatan Behavoristik. Hasil dan pembahasan penelitian ini meunjukan bahwa Terapi ini tidak akan berjalan mulus jika tidak ada sinergi kuat antara guru dan orang tua, karena untuk dapat melihat perubahan perilaku A dibutuhkan pembiasaan dalam kesehariannya, baik di rumah atau di sekolah.
Unduhan
Referensi
Amanah, Nur. n.b. (2023). "Program Layanan Bimbingan dan Konseling Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT)". Jurnal Basicedu Volume 7 Nomor 1 Halaman 392 - 400.
Anjani, Ayu Tri. (2021). Studi Kasus Tentang Konsentrasi Belajar Pada Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) Di SDIT At-Taqwa Surabaya Dan Sdn V Babatan Surabaya. Jurnal BK UNESA, Volume 1 Edisi 2, 125-135.
Fadli, R. (2023). Halodoc. Retrieved from https://www.halodoc. com/kesehatan/adhd diakses pada Hari Selasa, 19 Desember 2023.
Fauzi, A. (2019). "Strategi Orang Tua dalam Mengelola Anak dengan Gangguan Hiperaktivitas dan Defisit Perhatian". Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan, 10.
Hapsari, D. (2020). "Peran Orang Tua dalam Mendukung Pembelajaran Anak Hiperaktif di Rumah". Jurnal Ilmu Pendidikan, Volume 2 Nomor 2.
Hidayat, Fahrul. n.b. (2021). "Dampak penggunaan gadget terhadap kepribadian anak sekolah dasar: studi kasus pada siswa ‘X’ (The impact of gadget use on the personality of basic school children: case Studies on Students ‘X’)". Jurnal Humaniora dan Ilmu Pendidikan (Jahidik) Volume 1 Nomor 1.
Kurniawati, R. (2020). "Penerapan Pendekatan Behavioristik dalam Menangani Anak Hiperaktif di Sekolah". Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling Volume 1 Nomor 2, 5.
Mufidah, Elia Firda. (2021). "Studi Kasus: Permasalahan Yang Sering Ditangani Guru Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dasar Dan Sekolah Menengah Pertama" Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia Volume 6 Nomor 1 Halaman 7-12.
Purwanti, R. (2018). "Strategi Penguatan Positif dalam Menangani Anak Hiperaktif". Jurnal Psikologi Terapan, Volume 2 Nomor. 1, 11-12.
Rahayu, Indarwati. (2018). "Pelaksanaan Layanan Intervensi Konseling Dalam Pengentasan Kenakalan Anak: Studi Kasus di SMA Negeri 5 Semarang" Jurnal Ivet IKIP Veteran Semarang.
Safitri, Y. (2022). "Pentingnya Komunikasi Terbuka antara Guru dan Orang Tua dalam Menyokong Perkembangan Anak Hiperaktif". Jurnal Pendidikan Anak. Volume 1 Nomor 3, 5-9.
Sulistyorini, E. (2018). "Penerapan Prinsip-Prinsip Behavioristik dalam Pendidikan Anak Usia Dini". Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling, Vol.1, 7-9.
Astriana, F. (2020). “Panduan Praktis Mendidik Anak dengan Gangguan Hiperaktivitas dan Defisit Perhatian".
Suryawati, E. (2015). "Karakteristik Anak Hiperaktif pada Kelas Awal Sekolah Dasar".
Wiebe. (2007).