Penerapan kumer dalam penguatan kearifan lokal untuk PAUD
Kurikulum merdeka dan kearifan lokal
Abstract
Early childhood is a golden period for human development or often called the Golden Age, in this era the individual's brain experiences the fastest development. AUD education has a big impact on the development of a person's character, it is important to develop children's potential because this is the first phase of education, one of which is the independent curriculum which is prepared in schools as initial planning. As time goes by and in the era of globalization, local wisdom in Indonesia is starting to fade, due to the decline in traditional and local values that occur as a result of globalization. The implementation of the independent curriculum in strengthening local wisdom values for early childhood education is able to form a Pancasila student profile that includes faith and devotion to God Almighty, noble character, independence, mutual cooperation, global diversity, critical reasoning and creativity. Based on the results of observations, strengthening local wisdom values in early childhood education units has a positive impact and is able to increase students' knowledge and experience of local wisdom values, so that they are able to love cultural diversity as a form of global diversity. The presence of learning materials related to local wisdom content in early childhood is not only important for cultural education, but also for the development of children's overall character, morals and cognitive abilities.
Keywords: Independent Curriculum, Local Wisdom.
Anak usia dini merupakan masa emas bagi perkembangan manusia atau sering disebut Golden Age, di zaman ini otak individu ini mengalami perkembangan tercepat. Pendidikan AUD mempunyai dampak yang besar bagi perkembangan karakter seseorang, pentingnya mengembangkan potensi anak karena ini vase pertama pendidikan, salah satunya kurikulum merdeka yang disiapkan di sekolah sebagai perencanaan awal. Seiring dengan berjalannya waktu dan era globalisasi, kearifan lokal di Indonesia mulai memudar, dikarenakan oleh merosotnya nilai-nilai tradisional dan lokal yang terjadi akibat globalisasi. Pada penerapan kurikulum merdeka dalam penguatan nilai kearifan lokal untuk Pendidikan usia dini mampu membentuk profil pelajar Pancasila yang mencakup beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, mandiri, bergotong royong, berkebinekaan global, bernalar kritis, dan kreatif. Berdasarkan hasil observasi bahwa penguatan nilai kearifan lokal pada satuan Pendidikan anak usia dini memberikan dampak yang positif dan mampu mampu meningkatkan pengetahuan dan pengalaman peserta didik terhadap nilai-nilai kearifan lokal, sehingga mereka mampu mencintai keakeragaman budaya sebagai wujud kebhinekaan global. Kehadiran materi pembelajaran berkaitan dengan muatan kearifan lokal pada anak usia dini bukan hanya penting untuk pendidikan budaya, tetapi juga untuk pengembangan karakter, moral, dan kemampuan kognitif anak secara keseluruhan.
Kata Kunci: Kurikulum Merdeka, Kearifan Lokal.